Banyak pekerja belum memikirkan dana pensiun yang kelak akan menopangnya saat sudah tak produktif lagi bekerja. Di Indonesia, hanya 5% dari jumlah tenaga kerja yang tercatat memiliki program perencanaan pensiun dan hanya 20% Eksekutif di Indonesia yang telah mempersiapkan diri secara finansial untuk usia tua atau masa pensiunnya. Artinya 80% pekerja tak memiliki perencanaan dana pensiun dan untuk menikmati hari tua yang mandiri dan bebas tanpa harus bekerja keras lagi bagi mereka adalah mustahil.
Mungkin Anda bukan pekerja yang rutin menyisihkan pendapatan ke investasi, maka mulai hari ini
menempatkan dana pensiun di lembaga keuangan merupakan pilihan bijak.
Ada 25 lembaga baik bank maupun asuransi yang menyiapkan instrumen untuk
keperluan pensiun. Mekanismenya juga relatif mudah, bisa pribadi maupun
melalui perusahaan. Pembayaran iuran pun dapat melalui potong gaji atau
potong rekening secara otomatis.
Untuk memilih lembaga Dana Pensiun, beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu:
1. Peserta harus mempertimbangkan sendiri model kebutuhan
pensiunnya. Iuran dan produk dapat menyesuaikan dengan target yang
dituju. Jika sumber penghasilan pensiun satu-satunya adalah dana di
Dana Pensiun, tentu tidak disarankan ditempatkan pada instrumen yang rentan
fluktuasi.
2. Melihat seberapa jauh peserta bebas menempatkan dananya
atau mengubah pilihan investasi? Adapun untuk jenis investasinya
sendiri, Lembaga Keuangan Pengelola Dana Pensiun biasanya menempatkan pada instrumen saham, surat utang
negara, deposito hingga reksa dana. Pilihan penempatan lainnya yakni
instrumen syariah.
3. Peserta harus mengetahui seluruh informasi yang
disediakan. Tidak perlu ragu menanyakan segala sesuatunya. Termasuk
kemungkinan keberlanjutan program di tengah jalan jika tiba-tiba
perusahaan tutup.
4. Peserta wajib mengetahui dengan pasti apa saja manfaat
pensiun yang akan diterimanya kelak. Jangan sampai waktu dan dana yang
ditempatkan justru tidak mencukupi kebutuhan peserta.
Manfaat Dana Pensiun dibagi dalam dua bentuk. Pertama, menerima secara lupsum seluruh iuran beserta pengembangannya. Kedua, setelah sebagian diterima dalam lupsum, maka sisanya dibelikan ke anuitas di perusahaan asuransi yang memberikan manfaat bulanan. Meski sudah dilakukan secara otomatis, sewajarnya peserta mau ikut melakukan pemantauan terhadap kinerja perusahaan tempat dananya disimpan dan dikelola.
Jangan beli apel yang tampak bagus merah merona dari luar namun di dalamnya justru penuh ulat dan busuk! Ulat-ulat ini biasanya yang membuat publik kehilangan kepercayaan, trauma, dan antipati, namun jika bicara mereka sudah seperti Tuhan dan penuh lagak!
No comments:
Post a Comment