Sunday, April 1, 2012

MUKZIZAT AL QURAN


NILAI MUATAN ELEKTRON DI AL QURAN


Partikel elektron terdapat pada kulit atom. Elektron mumpunyai muatan listrik negatif sedangkan yang bermuatan positif adalah proton. Muatan listrik diberi notasi Q dengan satuan Coulomb. Apa hubungannya dengan surah Ar Rad ayat 13 ?
Untuk itu kita simak bunyi Surah Ar Rad ayat 13:
“ Dan guruh itu bertasbih dengan mumuji Allah  (demikian pula) para malaikat karena takut kepadaNya, dan Allah melepaskan halilintar, lalu menimpakannya kepada siapa yang Dia kehendaki, dan mereka berbantah-bantahan tentang Allah, dan Dia-lah Tuhan Yang Maha keras siksaan-Nya “
Menurut para ilmuwan, terjadinya guruh (petir) berawal dari  terbentuknya sekumpulan awan  yang memiliki potensi aliran listrik yang sangat besar. Bila listrik bermuatan positip dan bermuatan negatif dalam jumlah yang sangat besar terbentuk di antara awan dan tanah maka akan terjadi kilat yang menuju permukaan tanah, selang beberapa detik kemudian terjadilah suara guruh. Nah, ayat yang terkandung pada surah Ar Rad ayat 13  jika ditinjau dari ilmu fisika akan tertuju pada sebab akibat terjadinya guruh (guntur). Salah satu pemicu terjadinya guruh adalah reaksi yang terjadi pada muatan listrik yang bernama ELEKTRON. Nilai muatan elektron ini akan kita bahas pada tulisan ini.
Surah  Ar Rad ayat 13 termasuk juz ke 13. jumlah ayatnya adalah 43 ayat.
Untuk menganalisa nilai muatan elektron yang ada di Surah Ar Rad ayat 13 berikut data numeriknya :
  • Nomor Surah Ar Rad  (NS)                 = 13
  • Nomor Ayat                (NAy)                = 13
  • Nomor Juz                   (Jz)                     = 13
  • Jumlah ayat surah Ar Rad (JS)        = 43
Rumus yang dipakai untuk menentukan Nilai Muatan Elektron (Q) menggunakan  versi alquran, yaitu
Q =  1/ (NS + Nay) NJz X  [(1/JS2 + Nay/ JS + 1/Jz) + ( 1/Jz2 + 1/ NS2 + 1/Nay2 )]
Selanjutnya rumus ini dimasukan pada  nilai numerik dari surah Ar Rad:13 :
Q=  1/ (13 + 13) 13 X  [(1/ 432 + 13/ 43 + 1/ 13) + ( 1/ 132 + 1/ 132 + 1/ 132 )]
Q =  4,0303844 X 10 -19 X  0,39754097
Q = 1,6022 X 10 -19 Coulomb  —-> Inilah hasil dari  muatan elektron
** Penjelasan Tambahan
Berkaitan dengan surah Ar Rad :13, dengan mengalikan  nilai numerik pada Nomor Surah, Nomor Ayat dan nomor Juz, akan menjadi :
NS  X  Nay  X  NJz  =  13 X  13  X  13 = 2197,  angka ini diuraikan menjadi  2,1,9,7 kemudian dijumlahkan  menjadi 2 + 1 + 9 + 7 = 19, hasil penjumlahan yang bernilai 19 bila dihubungkan dengan surah Ar Rad :13 , diartikan sebagai simbol dari nilai ENERGI yang terkandung pada petir dan kilat. Diketahui bahwa energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan, tetapi energi dapat diubah dari bentuk yang lain.
Angka 19 dari hasil penjumlahan di surah Ar Rad:13 bisa juga dihubungkan dengan ayat lain yaitu  SURAH AL BAQARAH ayat  19 yang berbunyi sebagai berikut :
“atau seperti ( orang-orang yang ditimpa ) hujan lebat dari langit disertai gelap gulita, guruh dan kilat, mereka menyumbat telinganya dengan jemarinya karena (mendengar suara) PETIR …….“
Hal lain yang berhubungan pula dengan tulisan di atas adalah bertemunya sel sperma pria dan sel telur wanita sebagai cikal bakal terciptanya manusia baru. Perhatikan bunyi surat An Naba ayat 19 : “Dari setetes mani, Allah menciptakannya lalu menentukannya”
Para ahli bilogi kedokteran menjelaskan bahwa sel sperma mengandung gula sebagai energi yang tersimpan dalam  mitokondria. Ibaratnya mitokondria adalah pusat pembangikt tenaga energi pada setiap sel, termasuk sel sperma. Energi ini diperlukan sel sperma (spermatozoa) untuk dapat menerobos masuk ke sel telur (ovum). Jutaan spermatozoa berlomba menuju ovum, tetapi hanya satu spermatozoa  yang dapat berhasil  masuk ke ovum. Kalau spermatozoa pertama telah masuk ke dalam ovum, maka spermatozoa yang lainnya tidak bisa masuk lagi. Penyebabnya adalah medan listrik yang terbentuk disekelilingi kulit ovum. Wilayah disekeliling ovum bermuatan negatif (-) dan begitu spermatozoa pertama menembus ovum, muatan ini berubah menjadi positip (+). Oleh karena itu ovum tersebut, yang kini bermuatan sama dengan spermatozoa lain yang diluarnya akan terjadi  reaksi penolakan. Selanjutnya spermatozoa yang telah berhasil masuk ke dalam ovum, melanjutkan proses penyatuan kromosom yang dimiliki kedua sel terserbut yang nantinya menentukan jenis kelamin pada janin. Kromosom ini memiliki pita DNA yang membawa informasi genetik dari sang ayah dan sang ibu. Pada tahap-tahap berikutnya DNA ini nantinya berperan dalam pembentukan sel-sel jaringan tubuh hingga membentuk seorang manusia baru.
Jika terciptanya manusia berasal dari pertemuan sel sperma dan sel telur, bagaimanakah seorang Isa al Masih bisa terlahir tanpa ayah?. Kajadian ini tertulis di surat Maryam ayat 19.
Untuk kasus yang dialami Siti Maryam, penulis berpendapat bahwa kromosom yang memiliki pita DNA telah berada di sel telur milik Siti Maryam sejak lahir. Namun pita DNA yang membawa data informasi genetik belum aktif, menunggu saatnya nanti. Setelah pemberitahuan Jibril pada Siti Maryam, secara spontan DNA diaktifkan  dan mulai bekerja sesuai perintah kode-kode genetikanya., yang nantinya akan membentuk seorang bayi laki-laki yang dikemudian hari bernama Nabi Isa as.
Berbicara tentang angka 19 dan kaitannya dengan energi dapat kita simak pula pada Surah Thaha ayat 19. Pada ayat ini menceritakan tongkat milik Nabi  Musa berubah menjadi ular. Perubahan sebatang tongkat menjadi ular adalah  sebagai perubahan benda materi yang sangat luar biasa yang hanya dimiliki oleh Nabi Musa. as. Para ahli sihir di jaman raja fira’aun sangat takjub dengan ilmu yang dimiliki oleh Nabi Musa. Sebagai ahli sihir yang memiliki ilmu yang sangat tinggi, apa yang dilakukan oleh nabi Musa bukanlah kekuatan ilmu sihir, tetapi kekuatan energi dari Tuhannya Nabi Musa. Dengan segera para ahli sihir ini menyatakan beriman pada ALLAH Walaupun mereka para ahli sihir mendapat hukuman mati atas perintah Fir’aun. Lihatlah surah Thaha ayat 70 yang berbunyi “Lalu tukang sihir itu tersungkur dengan bersujud seraya berkata: “ kami telah percaya kepada Tuhan Harun dan Musa”.
Penulis : Misbah- Juni 2008

No comments:

Post a Comment